Thursday 17 May 2012

Nabi Muhammad SAW Pedofilia?



Nabi Muhammad Difitnah pedofilia Jika boleh meminjam perkataan William Montgomerry Watt bahwa, “Tiada tokoh besar dalam sejarah yang paling banyak difitnah selain Nabi Muhammad (Saw)”. Ia benar dan saya secara peribadi setuju dengan kata-katanya, memang tokoh sentral umat Islam inilah tokoh dunia yang paling banyak menuai fitnah dan kritik dibanding tokoh lain. Sederet fitnah yang di lemparkan kepada beliau (saw) merupakan deskripsi jelas betapa berpengaruhnya peribadi nabi besar Muhammad saw dihati dan sanubari mereka.


Dan Insya Allah dari semua fitnahan tersebut akan saya bahas dan tulis di blog ini, namun kali ini saya akan mengangkat sebuah fitnah yang sangat keji, yakni Nabi Muhammad seorang pedofilia. Yang Insya Allah artikel singkat ini dapat mencurahkan sedikit cahaya kebenaran kepada mereka yang tidak mengerti dan belum mengetahui…Amiin Allahuma Amiiin.


Mari kita baca definisi dan gejala Pedofilia:
“Low self esteem. Many pedophiles, although by no means all, do not have a great sense of capacity for adopting a sexual demeanor towards adults or those of their own age or older. They feel unhappy and fearful at the prospect of sexual behaviour with adults and hence turn to children due to the fact that they are unable to have the strength of personality to seek adults for sexual demeanor. When considering treatment therefore it is important to establish and develop a higher sense of self-esteem in such individuals.”
Artinya:
Rendah diri. Pada umumnya penderita pedofilia, meskipun tidak semuanya, tidak mempunyai keinginan untuk melakukan hubungan seksual dengan orang dewasa atau yang seusia dengan dia atau lebih tua. Mereka merasa tidak bahagia dan takut akan prospek hubungan seksual dengan orang dewasa, oleh karena itu mereka mengarahkannya kepada anak-anak. Di kerenakan mereka tidak mempunyai keperibadian yang kuat untuk melakukannya dengan orang dewasa. Maka diperlukan terapi yang dapat membantu mereka untuk menumbuhkan rasa percaya diri.
Nabi Muhammad saw  Hal diatas sama sekali tidak mampu dihubungkan dengan nabi Muhammad, beliau sama sekali bukan seorang yang rendah keyakinan diri (minder). Semasa hidupnya beliau mempunyai ribuan pengikut, mustahil seorang yang minder dapat melakukan seperti yang beliau telah lakukan 14 abad lalu.
Hal kedua, nabi Muhammad saw tidak mempunyai rasa takut untuk melakukan hubungan sexual dengan wanita dewasa, contohnya ialah dengan Siti Khadidjah ra, isteri pertama beliau yang usianya 15 tahun lebih tua.


Biografi dari Safiur-Rahman al-Mubarakpuri:
Khadijah Bint Khuwailid:
Pada saat di Mekkah — sebelum peristiwa Hijrah — rumah tangga nabi terdiri dari beliau (saw) dan istrinya Khadidja binti Khuwailid. Beliau berusia 25 tahun dan Khadidjah (ra) berusia 40 tahun disaat mereka menikah. Ia wanita pertama yang beliau nikahi. Ia satu-satunya istri yang beliau miliki hingga siti Khadidjah (ra) wafat. Beliau memiliki beberapa orang putra dan putrid dari hasil perkawinannya dengan Siti Khadidjah (ra). Namun tidak satupun putranya yang hidup hingga dewasa. Semuanya wafat. Putri-putrinya adalah Zainab (ra), Ruqaiya (ra), Ummu Kulthum (ra). dan Fatimah (ra).


Lebih lanjut mengenai pidofilia:
Jelas sekali deskripsi diatas sama sekali tidak cocok dengan Nabi Muhammad, nabi Muhammad saw orang yang paling tangguh dalam menguasai dirinya dan hawa nafsunya. Dan istri beliau Siti Aisyah (ra) memberikan kesaksian tentang hal ini:
Sahih Al-Bukhari
Volume 1, Kitab 6,r 299:
Diriwayatkan ‘Abdur-Rahman bin Al-Aswad:
"Aisyah pernah berkata :”Setiap kali Rasulullah SAW ingin membelaiku (to fondle) selama masa-masa haid, Nabi SAW menyuruhku mengenakan izar (pembalut wanita) yang dikenakan dibawah pinggang. Seterusnya Aisyah menambahkan,”Tidak ada satupun dari kalian yang dapat mengendalikan nafsu seksualnya seperti Nabi.”
Jika beliau adalah seorang pedofilia maka ia sudah pasti akan menggauli Aisyah tepat saat ia berusia 6 tahun (usia Aisyah menikah) dan sudah barang tentu beliau akan menikahi sejumlah gadis lain yang seusia Aisyah atau dibawahnya dan menggauli mereka, namun beliau tidak pernah melakukannya.
Ciri dan gejala lain seorang pedofilia ialah kesepian, lagi-lagi hal ini tidak ada pada diri nabi Muhammad saw, beliau selalu dikelilingi istri-istrinya dan para sahabatnya, bahkan mungkin beliau tidak memiliki privasi. Dan gejala lain ialah, seorang pedofilia adalah yang mempunyai pengalaman mendapat pelecehan seksual semasa kecil atau dalam hidupnya. Dan hal ini lagi-lagi tidak pernah ada pada diri nabi Muhammad saw.


Pengiraan dari segi kronologis 



Untuk selanjutnya terlebih dahulu dikemukakan beberapa peristiwa penting secara kronologis :
Pra 610 M : Zaman Jahiliyah
610 M : Permulaan wahyu turun..
610 M : Abu Bakar masuk Islam.
613 M : Nabi Muhammad SAW mulai menyiarkan Islam secara terbuka.
615 M : Umat Islam hijrah ke HAbasyah.
616 M : Umar bin al Khattab masuk Islam.
620 M : Aisyah RA dinikahkan
622 M : Hijrah ke Madinah
623/624 M : Aisyah serumah sebagai suami isteri dengan Nabi s.a.w


Menurut At-Thabari. Keempat anak Abu Bakar dilahirkan oleh isterinya pada zaman Jahiliyah, artinya sebelum 610 M. Jika Aisyah dinikahkan dalam umur 6 tahun berarti ‘Aisyah lahir tahun 613/614 M. padahal menurut At-Thabari semua keempat anak Abu Bakar lahir pada zaman Jahiliyah, yaitu sebelum tahun 610 M. Alhasil berdasar atas riwayat Thabari, Aisyah tidak dilahirkan 613 M melainkan sebelum 610 M. Jadi kalau Aisyah dinikahkan sebelum 620 M, maka beliau dinikahkan pada umur di atas 10 tahun dan hidup sebagai suami istri dengan Nabi dalam umur di atas 13 tahun. Kalau di atas 13 tahun, dalam umur berapa? 
Untuk itu marilah kita lihat kepada kakak perempuan Aisyah yaitu Asma. Menurut Abd. Al-Rahman ibn Abi Zannad. “Asma 10 tahun lebih tua dari Aisyah”. Menurut Ibn Hajar al Asqalani, Asma hidup hingga usia 100 tahun dan meninggal tahun 73 atau 74 Hijriah. Artinya, apabila Asma meninggal dalam usia 100 tahun dan meninggal dalam tahun 73 atau 74 Hijriyah, maka Asma berumur 27 atau 28 tahun pada waktu Hijrah, sehingga Aisyah berumur (27 atau 28 ) – 10 = 17 atau 18 tahun pada waktu hijrah. Dengan demikian berarti Aisyah mulai hidup berumah tangga dengan Nabi Muhammad SAW pada waktu berumur 19 atau 20 tahun!.


WallahuAlam


Sumber: Santri Madura & Abibakarblog




No comments:

Post a Comment